Kamis, 09 Agustus 2012

Tergiur untung, ratusan orang tertipu investasi online

Reporter: Henny Rachma Sari


Modus penipuan investasi yang satu ini sungguh menggiurkan. Dalam sebulan, investasi ini menjanjikan keuntungan 300 persen dari setoran awal. Namun kini para nasabahnya melaporkan penipuan berkedok investasi ini.

Al-Amanah, sebuah perusahaan investasi online yang berpusat di Bandung merekrut para investor melalui situs jejaring sosial Facebook. Dengan iming-iming mendapat keuntungan hingga 300 persen dari dana setoran awal, perusahaan yang dikepalai oleh Muhammad Suhaidi tersebut sudah mampu menjaring puluhan ribu investor yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Awalnya saya diajak teman saya yang sudah pernah ikut bisnis itu. Mulai ikut September. Saya tergiur karena bunga besar dalam sebulan. Setoran awal saya Rp 10 juta," kata salah seorang korban, K, yang ditemui di Mapolda Metro Jaya, saat melaporkan investasi tersebut, Selasa (7/8).

Dikatakan K, dirinya sempat mendapat profit atas setoran awalnya tersebut sebesar Rp 30 juta di bulan Oktober. Namun uang tersebut kemudian dia setorkan kembali dan di bulan November dia mendapat Rp 90 juta.

Berharap keuntungan yang lebih besar, K kembali menyetorkan uang Rp 90 juta itu. Namun, bukannya untung, kali ini dia malah buntung. Tidak ada uang yang masuk ke rekeningnya sebesar Rp 270 juta seperti yang dijanjikan.

Merasa ditipu, K akhirnya melaporkan investasi tersebut ke Polda Metro Jaya. Lebih lanjut K, menjelaskan bahwa kantor dari investasi Al-Amanah sendiri berada di dalam salah satu hotel di daerah Bandung. Dirinya juga mengaku pernah beberapa kali bertemu dengan M Suhaidi saat acara gathering.

"Kantornya itu ada di dalam hotel di Bandung. Pernah saya ketemu dengan si Muhammad Suhaidi itu. Orangnya itu punya diplomasi sangat baik sekali, jadi mampu meyakinkan orang, penampilannya juga down to earth," ujar K tampak sedikit sinis.

K juga menambahkan, karena kemahiran teknik diplomasi sang pemilik perusahaan investasi online itu, Muhammad Suhaidi mampu menjaring investor sebanyak-banyaknya, bahkan hingga ke luar pulau jawa.

"Pokoknya membernya banyak deh, di luar Bandung. Tersebar deh di Indonesia. Tapi memang pusatnya di Bandung. Karena saya tinggalnya di Jakarta, makanya saya dan teman-teman ngurusnya di sini (Polda)," tutur K.

Saat ini kasus tersebut masih ditangani Satuan Reserse Mobil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Trending Topic

AWAS PENIPUAN BERKEDOK BISNIS INVESTASI