Penipuan Berkedok Investasi
Beberapa bulan terakhir dunia investasi
dihebohkan dengan gagal bayarnya beberapa perusahaan investasi di
Indonesia, tidak perlu saya sebutkan satu persatu nama perusahaannya.
Hal ini sebenarnya sudah bisa diprediksi sebelumnya, mengingat tingginya
profit atau komisi yang mereka janjikan.
Walaupun sebenarnya dalam Trading Forex
kadang kita dapat profit ratusan bahkan ribuan persen dari modal, tapi
hal itu sebenarnya berlaku juga sebaliknya. Kebanyakan dari perusahaan
investasi ini hanya memutar duit member,
KALAU TIDAK ADA MEMBER BARU, MATILAH KITA,
itu menurut penuturan salah seorang pengelolah investasi yang pernah saya temui.
Tidak peduli apakah regulator dan
pemerintah hendak mengakui atau tidak, Indonesia bagaikan surga bagi
perusahaan yang melakukan penipuan berkedok investasi. Pertimbangkan hal ini!
Wakil kita yang mengurusi masalah
perbankan dan keuangan di DPR yang dapat dengan mudah mencari dan
menyelidiki informasi tentang lembaga keuangan malah menjadi korban
penipuan berkedok investasi.
Pemimpin media terkemuka yang bisa
dianggap sangat pandai dan kritis terhadap isu-isu terkini malah menjadi
korban penipuan berkedok investasi.
Mantan direktur badan usaha milik negara, yang seharusnya mengerti risiko dan seharusnya dapat membedakan mana perusahaan yang bonafide dan mana yang tidak, juga menjadi korban penipuan berkedok investasi.
Apabila orang-orang pandai yang
mempunyai akses terhadap informasi menjadi korban penipuan lantas
bagaimana rakyat kecil yang tidak terpelajar?
Penipuan berkedok investasi memancing
orang yang serakah dan desperate dengan janji akan imbal hasil (return)
yang tinggi. Bukankah berdasarkan prinsip let the buyer beware, investor
seharusnya berhati-hati dengan membaca fine print secara saksama
sebelum melakukan investasi?
Di dunia yang ideal, memang hal ini yang
seharusnya terjadi. Namun, negara dengan masyarakatnya yang belum
benar-benar mengerti seluk-beluk investasi bukanlah dunia yang ideal.
Orang-orang yang menjadi korban tidak mempunyai cukup data dan informasi
untuk membedakan mana investasi yang kredibel dan yang tidak.
Akibatnya, bisnis penipuan berkedok
investasi dengan mudah memancing orang yang nekat (desperate) akan janji
imbal hasil (return) yang tinggi. Apa yang menjadi taktik dari
perusahaan berkedok investasi ini?
Mereka tahu bahwa sikap manusia
adalah serakah dan tidak pernah merasa cukup.
http://www.safalina.com/indonesia-surga-penipuan-berkedok-investasi.html
0 komentar:
Posting Komentar