Kamis, 02 Agustus 2012

KALAU TIDAK ADA MEMBER BARU, MATILAH KITA

Penipuan Berkedok Investasi

Beberapa bulan terakhir dunia investasi dihebohkan dengan gagal bayarnya beberapa perusahaan investasi di Indonesia, tidak perlu saya sebutkan satu persatu nama perusahaannya. Hal ini sebenarnya sudah bisa diprediksi sebelumnya, mengingat tingginya profit atau komisi yang mereka janjikan. 
Walaupun sebenarnya dalam Trading Forex kadang kita dapat profit ratusan bahkan ribuan persen dari modal, tapi hal itu sebenarnya berlaku juga sebaliknya. Kebanyakan dari perusahaan investasi ini hanya memutar duit member, 
 KALAU TIDAK ADA MEMBER BARU, MATILAH KITA
itu menurut penuturan salah seorang pengelolah investasi yang pernah saya temui.
Tidak peduli apakah regulator dan pemerintah hendak mengakui atau tidak, Indonesia bagaikan surga bagi perusahaan yang melakukan penipuan berkedok investasi. Pertimbangkan hal ini!
Wakil kita yang mengurusi masalah perbankan dan keuangan di DPR yang dapat dengan mudah mencari dan menyelidiki informasi tentang lembaga keuangan malah menjadi korban penipuan berkedok investasi.
Pemimpin media terkemuka yang bisa dianggap sangat pandai dan kritis terhadap isu-isu terkini malah menjadi korban penipuan berkedok investasi.

Mantan direktur badan usaha milik negara, yang seharusnya mengerti risiko dan seharusnya dapat membedakan mana perusahaan yang bonafide dan mana yang tidak, juga menjadi korban penipuan berkedok investasi.
Apabila orang-orang pandai yang mempunyai akses terhadap informasi menjadi korban penipuan lantas bagaimana rakyat kecil yang tidak terpelajar?
Penipuan berkedok investasi memancing orang yang serakah dan desperate dengan janji akan imbal hasil (return) yang tinggi. Bukankah berdasarkan prinsip let the buyer beware, investor seharusnya berhati-hati dengan membaca fine print secara saksama sebelum melakukan investasi?
Di dunia yang ideal, memang hal ini yang seharusnya terjadi. Namun, negara dengan masyarakatnya yang belum benar-benar mengerti seluk-beluk investasi bukanlah dunia yang ideal. Orang-orang yang menjadi korban tidak mempunyai cukup data dan informasi untuk membedakan mana investasi yang kredibel dan yang tidak.
Akibatnya, bisnis penipuan berkedok investasi dengan mudah memancing orang yang nekat (desperate) akan janji imbal hasil (return) yang tinggi. Apa yang menjadi taktik dari perusahaan berkedok investasi ini?
Mereka tahu bahwa sikap manusia adalah serakah dan tidak pernah merasa cukup.
 http://www.safalina.com/indonesia-surga-penipuan-berkedok-investasi.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Trending Topic

AWAS PENIPUAN BERKEDOK BISNIS INVESTASI