INILAH.COM, Subang - Korban Koperasi Langit Biru (KLB) di
Kabupaten Subang mulai berjatuhan. Tak tanggung-tanggung, korbannya
adalah Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Muslihat dan kaum birokrat
lainnya.
Dari hasil penelusuran INILAH.COM,
ratusan korban praktek koperasi pimpinan Jaya Komara itu tidak sedikit
berasal dari lingkungan Disdik, dari mulai staff Disdik, Unit Pelaksana
Tugas Dinas (UPTD) dan para guru. Total kerugian yang ditelan korban
cukup bombatis, yakni hingga Rp2 miliar.
Orang dekat Asep
Muslihat, Herri Juanda menuturkan, praktek KLB di lingkungan Disdik
terjadi sejak pertengahan 2011 lalu. Pertama kali
yang mengenalkan adalah staff UPTD Pusakanagara, Agus Syamsudin.
"Pertama
kali yang mengenalkan Agus. Dia mengajak beliau (Asep Muslihat) untuk
gabung dan diamini, kalau tidak salah beliau pertama kali investasi
Rp100 juta. Ada sekitar 200-an orang yang ikut KLB," ujar Heri kepada INILAH.COM, Selasa (12/6/2012).
Pada
bulan pertama, Asep mendapat profit investasi 18,5%-19,5%. Bahkan pada
bulan ke-2, Herri sempat diajak Asep ke kantor KLB di Tangerang. Asep
menerima profit hingga Januari 2012.
Melihat keberhasilan
dirinya, Asep memanfaatkan moment untuk mengajak sejumlah bawahannya
termasuk dirinya. Namun ajakan Asep kepada Heri ditolak karena dirinya
tidak memiliki dana investasi yang saat itu sekitar Rp10 juta.
Tidak
hanya itu, alasan penolakan Herri, karena ada keraguan dari profit
investasi yang cukup besar dan tidak adanya kewajiban pajak ke negara.
Berbeda dengan Heri, tidak sedikit guru, staff Disdik dan UPTD yang
gabung. Kebangkrutan bisnis KLB itu mulai terjadi pada sekitar Februari
2012. Sejak bulan itu, profit investasi mulai tidak diterima 'nasabah'.
"Yang saya tahu, selama beliau ikut KLB beliau bisa beli mobil. Tapi sekitar bulan Februari 2012 mulai macet," imbuhnya.
Sejumlah korban KLB tidak bersedia untuk dimintai keterangan. Namun dari sumber INILAH.COM
di lingkungan Disdik, jumlah korban KLB itu cukup banyak. Untuk satu
orang, mereka harus menyiapkan Rp10 juta yang dikordinir salah seorang
untuk disetorkan ke KLB di Tangerang.
"Informasi ada yang sampai
jual sawah dan tanah. Sepaket, rata-rata Rp10 juta. Kalau tidak salah,
perbulannya mereka dapat Rp1,7 juta plus 3 kg daging sapi," terangnya.
"Saya
ambil 2 paket senilai Rp20 juta. Sebelumnya dana itu kita siapkan untuk
umroh, tapi nyatanya seperti ini," kata salah seorang korban yang
enggan disebutkan identitasnya.
Kepala Disdik Asep Muslihat belum
bisa dimintai keterangan seputar informasi tersebut. Asep dikabarkan
jarang masuk kantor setelah kejadian tersebut. Demikian halnya Kasubag
Disdik Endang yang dikabarkan menjadi korban KLB.
Meskipun korban
KLB jumlahnya cukup banyak, namun tidak ada satu orangpun korban yang
melapor ke pihak Kepolisian. Kasatreskrim Polres
Subang AKP Darmono menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan korban terkait itu.
"Belum ada yang melaporkan, kalau ada akan kita proses sesuai hukum berlaku," kata Darmono.
Darmono
meminta warga untuk berhati-hati dengan aksi semacam itu yang
melancarkan modusnya dengan iming-iming keuntungan besar. Kasatreskrim
menghimmbau warganya untuk memahami lebih jauh dengan tawaran itu
sebelum mengambil keputusan.[ang]
Home
» Trik sukses Bisnis Investasi Online
» Kepala Dinas Pendidikan Subang Tertipu Bisnis Investasi
Jumat, 03 Agustus 2012
Kepala Dinas Pendidikan Subang Tertipu Bisnis Investasi
Kepala Dinas Pendidikan Subang Tertipu Bisnis Investasi
Reviewed by Unknown
on Jumat, 03 Agustus 2012
Rating: 4.5
0 komentar:
Posting Komentar