Paska marahnya para investor Goldfields yang melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh Kantor investasi Goldfield di Kota Serang, Banten, ternyata beberapa orang yang tergelitik dengan kinerja kantor tersebut pernah menelusuri secara independent.
Berikut tulisan Alfi Satria yang dipublikasikan kembali oleh
Bantenesia dalam blog yang ia uraikan, namun ternyata masih banyak juga
yang tertipu.
Beberapa hari ini di tempat saya mengajar sedang trend beberapa
bisnis investasi. Sebenarnya bukan sekarang-sekarang saja, sudah sejak
dulu bisnis MLM, investasi, HYIP, dan sejenisnya berkembang di sini. Ada
beberapa yang tetap bertahan di bisnis MLM, dan kebanyakan (menurut
hitungan saya bahkan semua) bisnis investasi serta HYIP (bisnis
investasi online yang menawarkan hasil berlipat ganda) ujung-ujungnya
adalah penipuan. Atau mungkin juga bukan penipuan tapi salah strategi.
Ketika sudah tidak bisa menjalankan strategi akhirnya kabur. Dulu ada
inter-metrofund.com, kemudian safeatom.com, sekarang muncul lagi
goldfields-int.com (awalnya goldfields-inc.com) dan afiliasinya di
Indonesia goldfields-int-indonesia.com. Sebenarnya saya sudah kapok ikut
yang seperti ini, tapi karena banyak yang menawarkan, saya jadi
tertantang untuk membahas peluang investasi ini, apakah benar atau sama
saja dengan sebelumnya.
Contoh yang katanya salah strategi adalah inter-metrofund.com yang
bergerak di trading forex. Saya juga termasuk investornya. Awalnya semua
lancar, hasil investasi dibagikan tepat waktu. Trading forex saat itu
untung terus sehingga perusahaan bisa mengembalikan keuntungan kepada
investor. Tapi namanya trading forex, kalau kita tidak pintar-pintar
memantau “bandar”, kitalah yang akan dilumatnya.
Hal itu juga tampaknya yang terjadi pada inter-metrofund.com, ketika
sedang asyik-asyiknya untung terus, sang “bandar” turun. Namanya bandar,
uangnya berlimpah ruah, pemain-pemain kecil (yang masih dalam euforia
kemenangan trading) langsung dibabat habis, bangkrut, termasuk
inter-metrofund.com. Alhasil, dia tidak bisa mengembalikan janji hasil
investasi yang “wah”, lalu hilang ditelan bumi begitu saja. Menurut
perhitungan saya, mungkin ada sekitar seratus juta uang pengajar dan
karyawan di tempat saya bekerja yang hangus.
Contoh yang penipuan adalah safeatom.com. Belum kapok dengan
inter-metrofund.com datanglah safeatom.com yang menawarkan investasi
menggiurkan lagi. Banyak lagi yang ikut. Seperti biasa, di awal-awal
semua pengembalian hasil investasi berjalan lancar sehingga menarik
minat banyak orang untuk ikut. Mereka-mereka yang ikut di awal, memang
sudah “balik modal”, tinggal menikmati bonusnya saja, tapi yang ikut di
akhir-akhir, akhirnya “gigit jari”. Kembali puluhan juta uang kami
“melayang”. Oh iya, saya juga termasuk salah satu korbannya.
http://bantenesia.com/index.php/banten/item/694-ketipu-lagi-ketipu-lagi-nasib-warga-yang-panjang-angan-dan-pendek-usaha
0 komentar:
Posting Komentar